Jumat, 21 Juni 2013

Jenis - Jenis Cara Okulasi


Okulasi
            Banyak cara okulasi yang bisa dilakukan, diantaranya adalah okulasi huruf  T, okulasi cara Forkert, cara Forkert yang disempurnakan, okulasi segiempat, okulasi jendela, dan cara okulasi yang terbaru yaitu okulasi Haji Ali.
            Cara okulasi antara lain, yaitu ;
1.      Okulasi huruf T
            Disebut okulasi huruf T karena irisan dari batang pokok berbentuk huruf T atau huruf T terbalik. Dengan cara buat irisan melintang ± 1 cm atau 1/3 dari lingkaran batang. Dari pertengahan irisan melintang ini dibuat irisan vertikal ke bawah, kulit kedua belah sisi irisan vertikal diangkat dengan ujung pisau okulasi. Seperti pada gambar 1 dibawah ini.
1.      Gambar 1. Okulasi huruf T
2.      Okulasi cara Forkert
            Okulasi dengan cara Forket biasanya memperoleh hasil lebih baik dibandingkan okulasi dengan huruf T. Kambium dari cara ini tidak rusak tergores pisau, terutama dibagian tengah yang akan ditempeli mata.
Adapun cara mengokulasi dengan cara forket adalah sebagai berikut :
-          Pada tempat yang telah ditentukan dari batang pokok dibuat irisan melintang sepanjang 1 cm, dari ujung irisan melintang ini di buat irisan vertikal yang tegal lurus ke arah bawah sepanjang ± 3 cm.
-          Dengan menggunakan sudip atau ujung pisau okulasi secara pelan –pelan irisan ini di buka, cara membuka irisan ini di tarik mulai dari atas ke bawah sehingga menyerupai lidah dan potong lidah sebanyak 2/3 dari panjang kulit/lidah..
-          Mata tunas pada entres di ambil dengan cara di sayat atau irisan segiempat, besarnya syatan atau irisan disesuaikan dengan ukuran irisan pada batang bawah, lalu lepaskan kayu yang terikut pada bagian dalam sayatan mata tunas tersebut.
-          Kulit mata yang telah dilepaskan matanya ditempelkan pada irisan pada batang pokok atau batang bawah dan kulit/lidah pada batang pokok ditutup kembali.
-          Ikat irisan yang telah ditempelkan dengan menggunakan tali plastik tipis sampai bagian irisan tertutup semua, kecuali pada tanaman tertentu mata tunas tidak di tutup. Cara pengikatannya dengan sistem genting yaitu dari bawah ke atas. Seperti gambar 2 dibah  ini
Gambar 2. Okulasi Forkert
3.      Okulasi Forkert yang disempurnakan ( okulasi huruf H)
            Dasar okulasi ini seperti okulasi Forkert tapi mengalami sedikit perubahan sehingga bentuk irisannya seperti huruf H. Oleh sebab itu cara okulasi ini sering disebut juga dengan okulasi H.
                        Bagian batang bawah yang dipilih, dibuat irisan melintang selebar ± 1 cm atau 1/3 dari lingkaran batang. Dari ujung irisan ini dibuat irisan tegak lurus ke bawah dan ke atas sepanjang 2 cm. Secara pelan-pelan kulit kayu dari irisan melintang ini di angkat ke atas dan kebawah, sehingga terbentuk dua lidah yang mengarah ke atas dan ke bawah, Seperti pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3. Okulasi huruf H
4.      Okulasi segiempat
            Sebenarnya bentuk irisan dari okulasi ini adalah sama dengan cara okulasi Forkert, hanya saja lidah dari kulit batang pokok dibuang. Dengan cara pada batang bawah dibuat irisan dengan panjang sisi-sisi irisan ini adalah1,2 – 1,5 cm. Dengan menggunakan ujung pisau okulasi, kulit kayu ini diangkat sampai terlepas. Sehingga irisan ini berbentuk segiempat, seperti pada gambat 4 dibawah ini.
Gambar 4. Okulasi segiempat
5.      Okulasi jendela
            Pelaksanaan okulasi ini memerlukan waktu yang agak lama dan agak rumit, karena harus membuat lubang pada lidah kulit yang telah dibuat. Lubang ini nantinya gunakan untuk tempat mata. Dengan demikian mata tidak akan tertutup oleh lidah atau kulit batang pokok yang sudah mempunyai lubang menyerupai jendela.
Pada batang bawah dengan ketinggian ± 15 cm dari permukaan tanah dibuat dua irisan vertikal  dari atas ke bawah, jarak antar ke dua irisan ini 1,25 cm, kemudian pada bagian atas irisan tersebut dibuat irisan melintang (horizontal) sampai kedua irisan vertikal bertemu. Secara pelan-pelan kulit kayu ini diangkat sehingga terbentuk lidah, kemudian ditengah-tengah lidah itu dibuat lubang berbentuk segiempat dengan panjang 0,9 cm dan lebernya 0,6 cm, seperti pada gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Okulasi jendela
6.      Okulasi Haji Ali
            Okulasi Haji Ali sering juga disebut dengan sistem okulasi stempel. Cara ini lebih menguntungkan dari pada menggunakan pisau okulasi, karena harga alat ini lebih murah, bahkan bisa dibuat sendiri. Cara kerjanya lebih cepat, tingkat keberhasilannya lebih tinggi dan biaya produksinya lebih murah. Walaupun pada mulanya alat ini ditemukan untuk memperbanyak bibit jeruk, tapi ternyata alat ini juga bisa digunakan untuk mengokulasi tanaman buah yang mempunyai kulit tipis, misalnya jambu biji dan jambu air.
            Alat okulasi yang ditemukan oleh Haji Ali dari Pemekasan (Madura) mempunyai bagian – bagian : sepotong kayu sebesar jari yang berbentuk bulat dan silet yang di potong menjadi dua bagian.
Pelaksanaan okulasi dengan cara Haji Ali ini adalah sebagai berikut :
-          Pisau ditancapkan pada kulit batang pokok tempat okulasi. Posisi pisau mula – mula miring, lalu semua mata pisau dirapatkan sambil di tekan. Dengan pelan – pelan pisau di angkat, maka kulit batang pokok akan terikut dan kulit ini di buang.
-          Ambil mata pada entres dengan cara sama seperti pengambilan kulit pada batang pokok, mata beserta kulitnya yang menempel pada pisau lalu angkat dengan kuku ibu jari dan telunjuk.
-          Secara perlahan – lahan mata ini ditempelkan pada lubang bulat yang telah di buat pada batang pokok, sehingga letak matanya bisa tepat pada lubang di batang pokok.
-          Kemudian ikat dengan tali plastik dari bawah ke atas (sistem genting).